- Memahami Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae
- Mengetahui Siklus hidup pada Gymnospermae
- Memahami Reproduksi Tumbuhan Paku dan Lumut
- Mengetahui Teknologi Reproduksi Tumbuhan
Bagaimanakah reproduksi tanaman Gymnospermae? Bagaimanakah reproduksi flora Lumut dan tumbuhan Paku? Sudah membaca buku namun masih belum mengerti juga? Yuk, cek blog kami. Disini ada ringkasan bahan yang mudah diketahui dan lengkap loh? Check this out.
Sebelumnya, pada ringkasan materi bab 2 (Sistem reproduksi pada tumbuhan binatang) part 1 membicarakan perihal Reproduksi Tumbuhan, Reproduksi Vegetatif Angiospermae dan Reproduksi Generatif Angiospermae. Pada part 2 ini membahas tentang Reproduksi Gymnospermae, Reproduksi Lumut (Bryophyta), Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dan Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan.
Tumbuhan Gymnospermae tidak mempunyai bunga, namun mempunyai alat reproduksi seksual yang bernama strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon) mempunyai strobilus jantan dan betina dalam satu pohon. Sedangkan pakis haji (Cycas sp.) cuma mempunyai strobilus betina atau strobilus jantan saja dalam satu pohon.
Pada strobilus jantan terdapat sporangia, sporangia mengalami meiosis menghasilkan mikrospora. Mikrospora bermetamorfosis serbuk sari yang bersayap. Pada mikrospora terdapat megasporofil, tiap megasporofil mempunyai 2 megasporangium, megasporangium mengalami meiosis menciptakan megaspora, megaspora mengalami mitosis menghasilkan ovum.
Reproduksi generatif Gymnospermae terjadi lewat penyerbukan. Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi bila serbuk sari melekat pada lubang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan pada lubang bakal biji. Jika cairan menguap, serbuk sari akan masuk kedalam bakal biji dan terjadi pembuahan (fertilisasi).
Reproduksi vegetatif Gymnospermae terjadi melalui pembentukan tunas. Contohnya pada pinus dapat membentuk tunas akar dan pada pakis haji membentuk tunas yang disebut bulbil. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
Siklus hidup pada Gymnospermae
Terdiri dari 2 tahapan adalah Gametofit dan Sporofit. Seperti pada gambar berikut.
Pada fase sporofit, jika kekurangan air dalam kotak spora, maka kotak spora akan sobek dan spora didalamnya kan keluar. Spora akan tersebar dan akan tumbuh menjadi protalium dengan lingkungan yang tepat.
Tahap gametofit (generatif) dimulai dikala protalium tumbuh. Protalium akan tumbuh menghasikan anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma berflagel dan arkegonium menciptakan ovum.
Fertilisasi terjadi kalau sperma hingga pada ovum dan membentuk zigot. Sperma membutuhkan air untuk pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan meningkat akan mengawali tahap sporofit baru. Siklus pada flora paku ini juga disebut siklus pergiliran keturunan.
Berikut gambar siklus hidup tumbuhan paku
Sebagai pioneer, lumut akan tumbuh dan mati membentuk nutrisi tanah. Proses ini bersama-sama dengan pelapukan bebatuab akhir panas, pelapukan fisika dan pelapukan kimia yang kesannya membentuk tanah, sehingga tanaman lain dapat berkembang pada tanah tersebut.
Lumut mampu menolong menyimpan nitrogen dalam tanah. Berdasarkan Kelasnya, lumut dibagi menjadi 2 yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci). Lumut hati berisikan bangsa Anthocerotales (Lumut tanduk), Marchantiales dan Jungermaniales. Lumut daun terdiri dari bangsa Andreales, Sphagnales (Lumut Gambut) dan Bryales.
Lumut ada yang berfungsi selaku obat, contohnya Marchantia polymorpha untuk mengobati Hepar (penyakit hati pada insan). Berfungsi selaku materi bakar watu bara saat lumut sudah lapuk, contohnya Sphagnum sp.
Lumut mampu mengalami pergiliran turunan. Reproduksi lumut yang dapat ditemui ialah fase gametofit. Alat reproduksi lumut yaitu Arkegonium (gamet betina) dan Anteridium (gamet jantan). Fertilisasi lumut terjadi dikala isu terkini hujan, adalah ketika sperma berenang menuju ovum dan terjadilah pembuahan, sehingga membantuk zigot.
Zigot tumbuh dan meningkat menghasilkan Sporofit muda, lalu sporofit muda tumbuh menjadi sporofit sampaumur dan menghasilkan sporangium (kotak spora). Sporangium mengalami meiosis menciptakan spora yang haploid (n).
Selanjutnya, spora tersebut bila lingkungannya seseuai, akan berkembang menajadi individu baru. Berikut gambar siklus hidup Lumut :
Lumut mengalami reproduksi vegetatif melalui kuncup (Gemmae) dan Fragmentasi. Fragmentasi terjadi ketika Lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk berkembang menjadi individu gres.
❖Hidroponik yakni teknik budidaya flora menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air. Sayuran seperti paprika, tomat, terong, selada dan timun mampu ditumbuhkan secara hidroponik atau disertakan media yang tak larut dalam air mirip : spons, arang, sekam, batu, serbuk kayu dan sebaginya.
❖ Vertikultur ialah teknik budidaya flora menggunakan instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk mengembangkan jumlah buatan tumbuhan. Vertikultur ini cocok untuk penghijauan di kawasan lahan terbatas dan kawasan perkotaan.
❖ Kultur Jaringan
Kultur jaringan yakni teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengambil bagian sel, jaringan, atau organ flora. Bagian tersebut ditumbuhkan dalam keadaan steril pada medium yang mengandung zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon).
❖ Selanjutnya, bab tumbuhan tersebut akan memperbanyak diri dan menjelma tanaman yang memiliki organ lengkap seperti akar, batang dan daun. Kultur jaringan menerapkan prinsip reproduksi secara vegetatif.
❖ Kultur jaringan disebut juga kultur in vitro. teori dari kultur in vitro ialah Totipotensi, yaitu setiap bab tanaman mampu berkembang baik karena seluruh bab flora terdiri atas jaringan hidup. Sehingga, hasil dari kultur jaringan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya.