Pentingkah Soal Soal Psikotes Dalam Penerimaan Kandidat Pekerja Baru?

Setiap hari ada banyak lowongan pekerjaan yang dipajang di situs pencari kerja, ada yang berasal dari perusahaan milik swasta maupun milik pemerintah. Lowongan tersebut berdasarkan kebutuhan keterampilan dan juga jenjang pendidikan serta pengalaman kerja.

Ada pula perusahaan yang mengharuskan tes psikotes berupa tes tertulis berupa tes ekspresi maupun numerik. Pertanyaan yang diberikan juga beragam ada yang gampang sampai ada yang merepotkan hingga membuat rontok rambut kepala. 
Pertanyaannya, apa tujuan dari semua tes psikotes itu dan pentingkah soal soal psikotes dalam penerimaan calon pekerja gres?
Dalam diskusi yang kami lakukan terhadap orang yang telah bekerja diperusahaan swasta maupun milik pemerintah sebagian mereka menyebutkan ditempat kerja mereka tidak menyediakan tes psikotes tetapi ada juga yang menawarkan. Kalau dilihat diperusahaan yang tidak menyediakan tes psikotes mirip pengalaman penulis dipenerimaan selaku QC di perusahaan PT Siantar Top Tbk. Justru perusahaan mereka sekarang menjadi salah satu perusahaan camilan paling besar di Indonesiaa. 
Daftar pertanyaan yang dikeluarkan di aneka macam tes psikotes penerimaan karyawan gres justru tidak sesuai dengan bidang yang hendak mereka kerjakan. Sebagai teladan soal psikotes untuk kandidat manager baru, adapun soal-soal psikotes yang mereka terima ialah soal deret, persamaan kata, padanan kata dll. Menurut kami jikalau seandainya pelamar yang kompeten dalam ilmu managemennya tetapi kurang dalam soal-soal psikotes akan kalah dengan saingannya yang mantap di soal-soal psikotes tetapi lemah di ilmu managemennya.
Adapun tes psikotes untuk menyaring dan menyeleksi kandidat karyawan baru hendaknya diubahsuaikan dengan kompetensi atau bidang mereka. Sama mirip tes seleksi kesanggupan bidang (SKB) yang ada dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Dengan adanya tes SKB mampu mengetahui seberapa besar kesanggupan bidang dari kandidat pegawai mereka.